Sabtu, 30 September 2023

KONSEP LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan sangat penting jika Anda adalah seorang pebisnis. Laporan ini merupakan hal yang terkait dengan berjalannya perusahaan. Setiap detail laporan keuangan akan sangat dibutuhkan untuk evaluasi perusahaan. Sehingga pembuatan laporan keuangan tidak dapat diabaikan prosesnya.

Laporan keuangan perusahaan juga menjadi acuan bagaimana kinerja perusahaan dalam satu periode. Dengan adanya laporan keuangan perusahaan, Anda bisa mengetahui berapa banyak laba dan rugi yang didapat perusahaan dalam satu periode.

Oleh sebab itu, laporan keuangan perusahaan merupakan hal penting yang perlu dikerjakan dengan akurat. Mengingat dokumen ini sangat penting, Anda perlu mengetahui beberapa hal seputar laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan tersebut. Sederhananya, laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas.

Pembuatan laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya perusahaan membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir. Periode akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Ada yang dilakukan setiap akhir tahun, ada juga yang dilakukan dalam beberapa bulan sekali.

Kebijakan perusahaan tentang periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang paling penting dari laporan keuangan perusahaan adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga laporan keuangan memiliki perhitungan yang tepat. Karena keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran pajak bergantung dengan laporan keuangan.

Kata ”model” diturunkan dari bahasa latin mold (cetakan) atau pettern (pola). Model didefinisikan sebagai suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu yang disepakati dari suatu system yang nyata. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem yang nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik atau fokus perhatian dan dipermasalahkan.

Berbagai definisi model dikemukakan oleh para ahli antara lain:

  • Ackoff, et all mengatakan bahwa model dapat dipandang dari tiga jenis kata yaitu sebagai kata benda, kata sifat dan kata kerja. Sebagai kata benda, model berarti representasi atau gambaran, sebagai kata sifat model adalah ideal, contoh, teladan dan sebagai kata kerja model adalah memperagakan, mempertunjukkan. Dalam pemodelan, model akan dirancang sebagai suatu penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan hubunganhubungan penting yang terkait.
  • Murty, et al menyatakan bahwa model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem, dan dikatakan memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran peneliti.
  • Gordon mendefinisikan model sebagai suatu kerangka utama informasi sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut. Karena bertujuan untuk mempelajari suatu sistem maka model yang disusun tidaklah hanya satu model saja. Hal ini mengakibatkan satu sistem yang sama dengan berbagai model yang disusun akan memberikan analisis yang berbeda-beda. Atau dapat pula terjadi sebaliknya, bahwa analisis yang sama akan membuat model yang berbeda pada sistem yang sama

Karakteristik Model yang Baik

Siregar mengemukakan beberapa karakteristik suatu model yang baik sebagai ukuran untuk mencapai tujuan disusunnya suatu model, yaitu:
  • mempunyai tingkat generalisasi yang tinggi ; makin tinggi derajat generalisasi suatu model maka makin baik karena kemampuannya untuk memecahkan masalah makin besa
  • mekanisme transparansi ; jika peneliti dapat melihat mekanisme suatu model dalam memecahkan masalah  artinya model dapat menerangkan kembali tanpa ada yang disembunyikan.
  • mempunyai potensi untuk dikembangkan ; model yang dinyatakan berhasil biasanya mampu membangkitkan peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lainnya serta mengembangkan model tersebut menjadi lebih kompleks dengan tujuan untuk menjawab berbagai permasalahan pada sistem yang ada.
  • peka terhadap asumsi ; hal ini menunjukkan bahwa proses pembentukan model tidak pernah akan selesai karena akan selalu memberikan celah untuk membangkitkan asumsiasumsi yang baru.
Sedangkan pada penelitian farmakoekonomi, model ekonomi yang baik menurut Buxton yang dikemukakan pada tahun 1997 adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 
  • Model disusun sesederhana mungkin untuk membantu para pengambil keputusan / kebijakan dalam memahami model dan permasalahan yang ada.
  • Presentasi hasil dari model harus transparan
  • Suatu model hanya baik bila dibangun dengan menggunakan data yang baik. Data tidak dapat dibuat menjadi sederhana. Peneliti kadang-kadang harus berdasarkan pada opini para ahli bila data tidak tersedia. 31 Pada keadaan tersebut peneliti bertanggung jawab untuk menjelaskan hal tersebut pada para pengambil keputusan.
  • Sepanjang proses penyusunan dan pengembangan model, peneliti harus menggali sebanyak mungkin ketidak pastian dan melakukan kompensasi terhadap ketidak pastian tersebut. Hasil yangn robust harus melalui uji dengan menggunakan analisis sensitivitas. 
  • Model tersebut harus divalidasi melalui perbandingan dengan model lainnya atau dengan pengujian lainnya yang sesuai. Hasil temuan dari evaluasi ekonomi harus selalu diperbaharui sesuai dengan berjalannya waktu dan bila tersedia informasi yang baru.

Klasifikasi model 

Model dapat ditampilkan dengan berbagai cara, oleh karena itu model dibagi atas beberapa jenis. Klasifikasi model ini sangat bermanfaat untuk memberikan berbagai alternatif ataupun pilihan model yang dapat mewakili sistem yang nyata. Berdasarkan pendapat Murdick, et al dan Ackoff, et.al model terdiri dari 8 kelas yaitu:
  1. Model Kelas I
Model kelas I merupakan model yang dibagi berdasarkan fungsinya dan terdiri dari:
  • Model deskriptif, merupakan model yang memberikan sebuah gambaran dari sistem nyata, tidak memberikan rekomendasi ataupun prediksi apapun. Model ini menggambarkan kondisi ataupun kegiatan masa lalu atau saat ini. Contoh model ini adalah struktur organisasi, foto Rontgen, laporan keuangan
  • Model prediktif, merupakan model yang menghubungkan variabel terikat dengan variabel bebas untuk memprediksikan hasil dari suatu kondisi tertentu dan memungkinkan untuk melakukan percobaan. Contoh model ini adalah diagram keputusan atau model antrian.Model normatif, merupakan model yang terbaik untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah. Model ini memberikan aturan dan rekomendasi untuk langkahlangkah ataupun tindakan yang dapat diambil untuk mengoptimalkan pencapaian manfaat.
      2. Model Kelas II 
Model kelas II merupakan model yang dibagi berdasarkan strukturnya, yaitu;
  • Model ikonis, yaitu model yang mempertahankan sebagian sifat-sifat fisik dari hal-hal yang diwakili. Model ini menyerupai sistem yang sebenarnya tetapi dalam skala yang berbeda. Contoh model pesawat, maket tiga dimensi dari suatu rumah sakit.
  • Model analog, merupakan model yang mempunyai substitusi komponen-komponen atau proses yang berguna untuk menunjukkan persamaan dari apa yang akan dibentuk oleh model tersebut. Model ini menggunakan karakteristik suatu sistem untuk mempresentasikan beberapa karakteristik sistem lain. Model ini dapat menggambarkan situasi dinamik dan digunakan untuk memperkirakan dan mengendalikan. Contoh model ini adalah model yang mempelajari sistem peredaran darah dengan membuat selangselang yang menyerupai fungsi arteri dan vena
  • Model simbolik, merupakan model yang menggunakan berbagai simbol untuk menjelaskan aspek-aspek yang terjadi pada dunia nyata. Prediksi atau pemecahan optimal dapat dicapai dari model simbolik ini dengan menerapkan metoda matematika, statistika dan logika. Keterbatasan dari model ini adalah hasilnya tidak mudah diinterpretasikan walaupun oleh kalangan ahli sekalipun karena pada model ini asumsi yang digunakan tidak dikemukakan seluruhnya. Contoh model ini adalah simulasi Monte Carlo.
      3. Model Kelas III 
Model kelas III merupakan model yang berdasarkan pada acuan waktu, yang terdiri dari:
  • Model statik, merupakan model yang tidak mempersoalkan perubahan-perubahan yang terjadi karena waktu, pengaruh waktu pada model ini diabaikan
  • Model dinamik, merupakan model yang menunjukkan adanya perubahan setiap saat akibat adanya akitivitas. Waktu pada model ini merupakan variabel bebas. Contoh model ini adalah model pertumbuhan populasi yang dikemukakan oleh Tarumingkeng pada tahun 1994.

Pengertian Laporan Keuangan 

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.8 Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:

‘’Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)’’

Sedangkan menurut Ikatan Akutansi Indonesia adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya, antara lain:laporan sumber dan penggunaan dana-dananya. Bagi perusahaan besar yang banyak pemegang sahamnya, sebaiknya ditambah keterangan tentang:
  1. Kondisi dan faktor ekonomi yang mempengaruhi.
  2. Usaha-usaha yang lalu, sekarang, maupun yang akan dating.
  3. Luasnya produksi.
  4. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan. 
  5. Penelitian dan pengembangan.
  6. Marketing dan advertising
  7. Rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan di masa yang akan dating.
  8. Kebijaksanaan mengenai dividin dan sebagainya
Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu

Maksud laporan keuangan yang menunjukan kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi)

Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan pertanggung jawaban manajemen atau pengelolaan perusahaan.

Karakteristik Laporan Keuangan 

Agar informsidalam laporan keuangan bermanfaat untuk pengambilan Keputusan oleh pemakainya maka laporan keuangan harus memiliki karakter kualitatif . Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) menyebutkan empat karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut
  • Dapat dipahami,
    Kualitas penting informasi yang ada di dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi serta kemauan mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
  • Relevan.
    Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi didalamnya harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi didalam laporan keuangan memiliki kualitas relevan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depaan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
  • Keandalan
    Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan dan merugikan pengguna laporan keuangan. 
  • Dapat dibandingkan
    Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahannya secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa dilakukan secara konsisten. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. 

Previous Post
Next Post

0 komentar: